Kamis, 10 Januari 2019

KHOTBAH UNTUK PENGHIBURAN 1 KORINTUS 15:12-34


TEMA: KEBANGKITAN YESUS KRISTUS ADALAH JAMINANAN KEBANGKITAN KITA
A       Penjelasan!
Mengapa kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat?
Kalau pertanyaan ini ditujukan kepada kita maka kita akan menjawab: karena kebangkitan dalam kematian Dialah yang telah mengalahkan maut.
Kunci:  1 Korintus 15:12-34 Rasul Paulus memberikan 3 kunci rahasia pembuktian kebenaram kebangkitan agar supaya orang percaya tidak salah paham tentang kematian dalam Kristus
Dalam kekristenan, kebangkitan adalah sangat penting. Fakta bahwa Yesus bangkit pada hari ke 3, mempunyai arti yang sangat penting. Karena kebangkitan-Nya membuktikan keilahianNya.

a.      Rahasia pertama adalah “Dia telah bangkit dari kematian. (ay. 12-13; Rom 6:1-14)
Rasul paulus yang awalnya tidak percaya akan kebangkitan Yesus, menjadi percaya ia dengan mata kepala sendiri mengalami kuasa Yesus di pintu gerbang negri Damsyik, ketika ia kesana untuk menganiaya orang Kristen. Ia bertobat dan menjadi pemberita kabar baik tentang kebangkitan Yesus Kristus yang tanggu. Dengan Kebangkitan Yesus ia yakin bahwa ada kehidupan di balik kematian. Maut bukanlah titik terakhir.
Roma 6:9 “Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia”.
Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 1 Kor 15:13

b.      Rahasia kedua adalah “kepastian kebangkitan”(ayt. 14, 20-).
Kepastian kebangkitan, persoalan di korintus berkembang di tengah-tengah jemaat Kristen. Orang-orang percaya telah menerima kebangkitan, setidak-tidaknya didalam hal Kristus; tetapi karena terpengaruh oleh cara berpikir Yunani, sebagian orang meragukan kebangkitan tubuh orang Kristen. Oleh karena itu sang Rasul Paulus bagian ini untuk menyerang kelemahan doktrin tersebut.
Metode yang dipakai cukup jelas. Mula-mula dia membahas kepastian dari kebnagkitan  dengan mengembangkan hubungan yang diperlukan diantara kebangkitan Kristus dengan kebangkitan orang percaya (ayt. 1-34). Kemudian dia membahas berbagai sanggahan (ayt. 35-37). Bagian ini diakhiri dengan sebuah hibauan (ayt. 58)

Tidak ada seorangpun bangkit dari kematiannya. Satu-satuNya, yang telah mati dan bangkit dari kematian hanyalah Tuhan Yesus. Dia adalah pemenang atas kematian, itu artinya bahwa maut telah dikalakan oleh kuasa Yesus. Yesus menang atas kehendak Allah Bapa. Kemenangan atas kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Tuhan Yesus benar-benar mati dan bangkit itu artinya Yesus menjadi panutan orang percaya agar setiap orang yang percaya pun demikian akan bangkit sama seperti Kristus dibangkitkan oleh Allah.





c.       Ada pengharapan di dalam Kristus.
Dengan segala daya dan kemampuan Rasul Paulus memberitakan kabar baik tentang kebangkitan dan kemenangan Yesus Kristus atas maut. Hal ini  dilakukan untuk:
1.      Menguatkan
2.      Menghiburkan
3.      Memberi pengharapan kepada semua orang yang ia temuinya.

Berbicara tentang pengharapan dan Theologi yang Paulus sampaikan berdasarkan kebangkitan Yesus Kristus itu disebut “Teologi Pengharapan”. Pengaharapan. Ada sesuatu yang kita harapkan akan terjadi disuatu saat nanti, yaitu kebangkitan dari kematian dan keselamatan yang sempurna. Setiap orang yang memiliki pengharapanyang demikian, tentu akan tabah, tekun, setia, dan bersemangat dalam menjalani kehidupannya di dunia, dalam situasi dan kondisi apapun. Sebaliknya orang tidak mempunyai pengharapan yang demikian akan mudah putus asa.
Dalam perjalanan pelayanan Rasul Paulus seringkali mengalami tantangan yang luar biasa. Waktu ia pelayanan di kota Atena. Pada awalnya Paulus diterima dengan baik. Tetapi kemudian ia mewartakan kebangkitan Yesus dari kematian, dan ditertawai oleh orang-orang di kota itu.
Bahkan pemberitaan kebangkitan Yesus juga tidak terima orang-orang di Korintus. Mengapa? Karena baik orang Atena maupun orang Korintus sudah lama dipengaruhi oleh pemahaman tentang manusia dalam filsafat Yunani.
Paulus menentang pemahaman filsafat2 Yunani. Berdasarkan fakta yang nyata tentang kebangkitan Yesus dari kematian, ia menegaskan bahwa ada kebangkitan dari antara orangmati. Kalau tidak ada kebangkitan orang mati maka Kristus juga tidak ada kebangkitan, karena itu iman dan pemberitaan kita jika  Kristus tidak bangkit. Sesungguhnya Kristus sudah bangkit, karena itu iman dan penghaarpan kita tidaklah sia-sia.
Kalau kita sungguh-sungguh percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari kematian, maka saat kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita sayangi, saat kita mengalami pergumulan berat, kita tidak akan putus asa dan larut dalam sukacita yang mendalam. Kebangkitan Yesus Kristus sungguh-sungguh suatu peristiwa bersejarah yang patut menguatkan iamn pengharapan kita.
Kesimpulan:
Rasul Paulus telah menerima Yesus dalam kehidupan dan telah mengalami hidup baru dalam Yesus. Dan ia ingin agar jemaat yang ia mewartakan juga dapat mengalami pemulihan secara mendalam tentang pemahaman yang benar  makna arti kematian dan kebangkitan Yesus dalam kehidupan. Paulus mewartakan kabar sukacita dan meneguhkan iman jemat korintus sehingga jemaat tidak menyia-nyikan iman mereka kepada kebenaran Firman Tuhan.
Ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak bangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kebangkitan dan sia-sialah juga kepercayaan kita. “Kor. 15:12d-15”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar